Berikut 4 Keutamaan Menjawab adzan, ternyata bukan amal yg nilainya ringan. Sekalipun hanya mengucapkan seperti yang diucapkan muadzin, namun islam menghargainya menjadi amal besar. terdapat banyak sekali keutamaan amalan sederhana ini.
Bahkan sebagian ulama berkata wajib sehingga Jika tidak menjawab adzan, maka menerima dosa. namun pendapat kebanyakan ulama, seperti ulama Syafi’iyah, berkata sunnah muakkad, tidak harus.
Ini sebagaimana disebutkan oleh Imam Al-Nawawi dalam kitab Al-Majmu’ berikut;
مذهبنا أن المتابعة سنة ليست بواجبة ، وبه قال جمهور العلماء ، وحكى الطحاوي خلافا لبعض السلف في إيجابها
Pendapat mazhab kami (Syafiiyah), bahwa mengikuti adzan hukumnya sunnah serta tidak wajib . Ini merupakan pendapat kebanyakan ulama. dan diceritakan oleh Al-Thahawi adanya perbedaan dari sebagian ulama salaf yg mewajibkan menjawab adzan.
dalam kitab Al-Adzan wa Al-Iqamah, Sa’id bin Wafh Al-Qahthani menjelaskan beberapa keutamaan menjawab adzan. sesuai hadis-hadis Nabi Saw, setidaknya ada 4 keutamaan menjawab adzan.
Berikut Ini 4 keutamaan menjawab adzan :
Pertama, dicatat sebagai orang yg menjadi saksi kebaikan.
Ini berdasarkan hadis riwayat Imam Al-Bukhari dari Abu Said al-Khudri Radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda ;
لا يسمع مدى صوت المؤذن جنٌّ ولا إنسٌ ولا شيءٌ إلا شهد له يوم القيامة
“Tidaklah suara azan yg keras dari yg mengumandangkan azan didengar oleh jin, manusia, segala sesuatu yang mendegarnya melainkan itu semua akan menjadi saksi pada hari kiamat.” (HR. Bukhari 609).
Hadis ini memberikan keutamaan orang yg mengumandangkan adzan. dan sekaligus mereka yang mendengar adzan dijadikan Allah menjadi saksi kebaikannya.
kedua, dicatat menjadi ahli surga .
Ini Jika menjawan adzan dengan penuh khusyuk dan penuh keyakinan. Ini sebagaiman disebutkan dalam hadis riwayat Imam Al-Tirmidzi dari Abu Hurairah, dia berkata;
كُنَّا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَامَ بِلَالٌ يُنَادِي فَلَمَّا سَكَتَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ قَالَ مِثْلَ هَذَا يَقِينًا دَخَلَ الْجَنَّةَ
Kami pernah bersama Rasulullah Saw, kemudian Bilal berdiri mengumandangkan adzan. waktu selesai, Rasulullah Saw bersabda; Barangsiapa mengucapkan seperti ini dengan yakin, pasti beliau masuk surga .
dari Umar bin Khatab Radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا قَالَ الْمُؤَذِّنُ: اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ، فَقَالَ أَحَدُكُمْ: اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ، ثُمَّ قَالَ: أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، قَالَ: أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، ثُمَّ قَالَ: أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ قَالَ: أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ، ثُمَّ قَالَ: حَيَّ عَلَى الصَّلَاةِ، قَالَ: لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ، ثُمَّ قَالَ: حَيَّ عَلَى الْفَلَاحِ، قَالَ: لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ، ثُمَّ قَالَ: اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ، قَالَ: اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ، ثُمَّ قَالَ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، قَالَ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ مِنْ قَلْبِهِ دَخَلَ الْجَنَّةَ “
saat muadzin mengumandangkan, Allahu akbar.. Allahu akbar
kemudian kalian menjawab: Allahu akbar.. Allahu akbar
kemudian muadzin mengumandangkan, Asyhadu anlaa ilaaha illallaah..
kemudian kalian menjawab, Asyhadu anlaa ilaaha illallaah..
dst… sampai akhir adzan
siapa yang mengucapkan itu dari dalam hatinya maka akan masuk surga . (HR. Muslim 385, Abu Daud 527 dan yang lainnya).
Ketiga, mendapatkan ampunan dosa. Ini berdasarkah hadis riwayat Imam Muslim dari Sa’ad bin Abi Waqash,
أن من قال عقب تشهد المؤذن :وأنا أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأن محمداً عبده ورسوله، رضيت بالله رباً، وبمحمد رسولاً، وبالإسلام ديناً غُفِر له ذنبه
Siapa yang mendengar muazin lalu mengucapkan, ‘aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yg hak selain Allah semata, tak ada sekutu bagi-Nya. aku juga bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba serta Rasul-Nya. aku rida Allah menjadi Rabb, Muhammad menjadi Rasul, serta Islam sebagai agama, maka dosanya diampuni.
Siapa yang menjawab adzan, kemudian membaca shalawat sekali maka Allah akan memberi shalawat baginya 10 kali.
dari Abdullah bin Amr bin Ash radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا سَمِعْتُمْ الْمُؤَذِّنَ فَقُولُوامِثْلَ مَا يَقُولُ ، ثُمَّ صَلُّوا عَلَيَّ ، فَإِنَّهُ مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا
“bila kalian mendengar muadzin, jawablah adzannya. Kemduian bacalah shalawat untukku. karena orang yang membaca shalawat untukku sekali maka Allah akan memberikan shalawat untuknya 10 kali.” (HR. Muslim 384)
dari Abul Aliyah – seorang ulama tabiin – bahwa makna dari shalawat Allah kepada makhluk-Nya adalah pujian Allah untuk makhluk tersebut di hadapan para malaikatNya. (HR. Bukhari)
KeEmpat. Menjawab adzan, lalu memohon agar Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menerima maqam mahmud, kita berhak menerima syafaat.
dari Jabir bin Abdillah Radhiyallahu ‘anhuma, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Siapa mendengarkan adzan, lalu dia membaca doa,
اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ ، وَالصَّلاَةِ القَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الوَسِيلَةَ وَالفَضِيلَةَ، وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِي وَعَدْتَهُ
“Ya Allâh! aku memohon pada-Mu dengan perantara hak do’a yg sempurna ini serta shalat yg ditegakkan ini, berilah wasilah (derajat di surga) dan keutamaan kepada Nabi Muhammad. serta tunjuklah beliau sehingga bisa menempati maqam terpuji yg telah engkau janjikan…”
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, siapa yang membaca doa sehabis adzan maka
إِلَّا حَلَّتْ لَهُ الشَّفَاعَةُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Halal baginya syafaat pada hari kiamat. (HR. Bukhari 614, Ahmad 14817 dan yang lainnya)
yg dimaksud maqam mahmud adalah syafaat udzma (terbesar) saat di padang mahsyar.
sehingga terdapat 3 hal yang kita lakukan waktu adzan,
- Menjawab adzab, dengan mengikuti mirip ucapan muadzin
- Membaca shalawat setelah menjawab adzan
- Membaca doa setelah adzan.
Demikianlah 4 keutamaan menjawab adzan. Semoga bermanfaat.
Artikel : https://bincangsyariah.com/hukum-islam/ubudiyah/tiga-keutamaan-menjawab-adzan/