Bahaya Ghibah, Namimah dan Dusta – Review Buku Islam

Banyak dari kita yang belum tahu bahaya dari ghibah dalam islam, berikut sedikit penjelasan dari bahayanya ghibah dalam islam.

Apa itu Ghibah, Namimah, dan Dusta? Jangan pernah melakukannya agar tak kena Azab

Dilansir dari wikipedia Ghibah yaitu pembicaraan jahat tentang seseorang yang tidak hadir. Pembicaraan itu benar tapi tidak penting. Prinsip utamanya adalah kata-kata akan menyakiti hati orang yang dibicarakan. menurut agama Islam ghibah adalah sebuah dosa.

Istilah ghibah mirip dengan gosip, fitnah, dan buhtan. Buhtan sendiri adalah pembicaraan jahat tentang seseorang yang tak benar dan dosanya lebih besar dari ghibah, namun bukan berarti kamu dapat melakukan ghibah ya.

Berikut ada salah satu rekomendasi buku yang bisa jadi referensi serta panduan untuk kamu baca.

Jerat – Jerat Lisan (Mengupas bahaya ghibah, namimah, dan dusta)

Ghibah,
Penulis: Hasan Sa’udi Ahmad Hasan Irabi
Penerbit: Pustaka ArafahUkuran: 10 cm x 14,5 cm
Cover: Soft Cover
Berat: 150 gram
Tebal: 144 halaman

Hendaknya pelaku ghibah mengetahui bahwa dirinya terancam kemurkaan Allah karena ghibah yang dilakukannya, dan mengetahui bahwa hal tersebut akan menghapus kebaikan-kebaikannya di Hari Kiamat.

Sesungguhnya kebaikan-kebaikannya akan dipindahkan kepada orang yang dighibahnya sebagai balasan karena telah merusak kehormatannya.

Baca Juga : 7 Rekomendasi Buku Inspiratif Islami

Buku Jerat-Jerat lisan Mengupas Bahaya Ghibah Namimah, merupakan terjemahan dari kitab Ihdzar Al-Ghibah Wa An-Namimah dan Ihdzar Al-Kidzb. Mengupas bahaya ghibah, namimah, dan dusta dalam sajian ringkas dan sederhana.

Di dalam buku ini juga menjelaskan tentang banyaknya bahaya lisan yang bisa terjadi dalam kehidupan. Tidak heran di zaman sekarang ghibah sudah menjadi kebiasaan saat berkumpul satu sama lainnya, ataupun disaat memiliki waktu luang.

Penjelasan Namimah dalam islam

Ghibah,

Seperti dilansir dari detik.com Namimah adalah perbuatan tercela yang wajib dihindari oleh setiap muslim. menurut sebuah riwayat, namimah dapat menyebabkan siksa kubur.

Hal ini disebutkan Al-Haitsami dalam Majma’ Az-Zawa’id dan Al-Mundziri dalam At-Targhrib wa At-Tarhib bahwa Abu Hurairah RA mendengar Rasulullah SAW bersabda,  “Ingatlah, sesungguhnya dusta akan menghitamkan wajah dan namimah menyebabkan siksa kubur.”

Sedangkan Namimah adalah Namimah adalah adu domba. Harjan Syuhada dan Fida’ Abdilah menjelaskan dalam buku Akidah Akhlak, namimah berasal dari bahasa Arab namimatu (النمیمه) yang artinya menyebarkan atau mengandung fitnah.

Adapun, secara istilah namimah adalah perbuatan yang dapat mengadu domba dua orang atau kelompok sehingga menimbulkan permusuhan dan saling membenci. Rofa’ah dalam buku Akhlak Keagamaan menjelaskan, perilaku ini biasa muncul akibat perasaan iri hati dan dengki terhadap keberuntungan yang dimiliki orang lain.

Namimah termasuk dosa besar yang mengandung dosa-dosa yang sangat banyak. perilaku tercela ini akan menyeret pelakunya ke dalam neraka dan mengharamkannya dari kenikmatan surga.

Selain itu, kata Syaikh Abdurrahman Al-Juzairi, namimah juga akan menghancurkan amal yang telah diperbuat. Sebab, namimah adalah ciri kerendahan, lemah, fitnah, tipu daya, mencari muka, dan munafik.

“Namimah akan menghancurkan kebaikan, menyia-nyiakan pahala amal saleh, menghilangkan cinta kasih, menjauhkan simpati, meruntuhkan persaudaraan, persahabatan dan persatuan,” ucapnya.

Allah SWT telah berfirman dalam surah Al Hujurat ayat 12:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًاۗ اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ ١٢

Artinya: “Wahai orang-orang yg beriman, jauhilah banyak prasangka! Sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa. Janganlah mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada pada antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Bertakwalah kepada Allah! Sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang.”

Penjelasan Sikap Dusta

Ghibah,

Sikap suka berdusta artinya sama dengan sikap orang yang suka berbohong. Dusta atau bohong lawan dari sikap jujur yang disukai setiap orang dan Allah SWT.

Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan Imam At-Tirmidzi, istri Nabi Muhammad SAW yaitu Aisyah menyampaikan sikap yang paling dibenci Allah adalah sikap suka berdusta.

Dalam hadist dijelaskan

حَدَّثَنَا هَنَّادٌ حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ شَقِيقِ بْنِ سَلَمَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ وَمَا يَزَالُ الْعَبْدُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابًا وَفِي الْبَاب عَنْ أَبِي بَكْرٍ الصِّدِّيقِ وَعُمَرَ وَعَبْدِ اللَّهِ بْنِ الشِّخِّيرِ وَابْنِ عُمَرَ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ

Rasulullah SAW bersabda,

“Hendaklah kalian bersikap jujur, karena kejujuran itu akan membawa pada kebaikan, sedangkan kebaikan akan membawa kepada surga. Tidaklah seorang bersikap jujur dan selalu berbuat jujur hingga ia ditulis di sisi Allah sebagai orang yang jujur. dan hendaklah kalian menjauhi sikap dusta, karena kedustaan itu akan membawa pada kekejian, sedangkan kekejian akan membawa kepada neraka. dan tidaklah seorang berbuat dusta dan selalu berdusta hingga ia ditulis di sisi Allah sebagai seorang pendusta.” (HR At-Tirmidzi)

Sikap suka berdusta dijelaskan sebagai sikap yang membawa seseorang pada kekejian, sedangkan kekejian akan membawa ke neraka.

Hal Yang Membatalkan Puasa kamu, Apa Saja?

Berikut ada 10 hal yang membatalkan puasa dan merusak pahala kamu. Simak yuk!

Menjalankan ibadah wajib puasa Ramadan bukan hanya sekedar menahan lapar dan haus. akan tetapi juga menahan diri dari hawa nafsu dan perbuatan perbuatan buruk yang dapat Mengganggu puasa kita.

Puasa melatih kita untuk lebih bersabar dalam menghadapi persoalan sehari hari. Perintah berpuasa sendiri didapatkan oleh Nabi Muhammad dan umatnya saat bulan Syaban.

Baca Juga : 10 Rekomendasi Al-Quran Terjemahan dan Tajwid Lengkap

Ketika Rasulullah SAW tengah membangun pemerintahan baru di Madinah. Kewajiban tersebut disampaikan oleh Allah SWT dalam QS Al Baqarah ayat 183 :

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu supaya kamu bertakwa.”

Ayat diatas sedikit menjelaskan tentang kewajiban melaksanakan ibadah puasa bagi umat muslim. Maka dari itu, penting bagi kita mengetahui apa saja perkara yang membatalkan puasa agar ibadah puasa kita sah.

Dalam Islam, puasa merupakan salah satu ibadah untuk manusia agar bisa menahan hawa nafsunya. Ini mulai dari terbit fajar hingga tenggelamnya matahari.

Sebelum mengetahui lebih lanjut tentang hal-hal yang membatalkan puasa berikut ada beberapa tujuan dari melaksanakan puasa, yakni:

Baik untuk Kesehatan

Hal Yang Membatalkan Puasa,

Dalam dunia medis, puasa pun menjadi istilah yang dikenal karena memiliki banyak manfaat.

salah satunya menurut penelitian Journal of Research in Medical Sciences yang menunjukkan bahwa puasa Ramahan juga bermanfaat bagi kesehatan.

Belajar menahan Diri

Hal Yang Membatalkan Puasa,
Dalam Islam, puasa bukan hanya sekadar masalah penyakit atau kesehatan.

Sebab, puasa menjadi waktu bagi seseorang untuk belajar mengendalikan diri. Rasulullah SAW bersabda: “Orang yang berpuasa itu meninggalkan syahwat, makan dan minumnya,” (HR Bukhari dan Muslim).

Berikut ada satu rekomendasi buku bacaan yang harus kamu baca agar lebih mengetahui hal-hal pembatal puasa semua baik secara medis ataupun umum.

Kupas Tuntas Pembatal Puasa Masa kini

Hal Yang Membatalkan Puasa,

spesifikasi Produk :

Penulis : DR. Ahmad Bin Muhammad Al-Khalil
Penerbit : Zam Zam
Judul kitab asli : Muftiratush Shiyamil Mu’ashir
Penerjemah : Muhammad Muhtadi, M.Si, Lc.
Ukuran :14 cm x 20,5 cm

“Buku Kupas Tuntas Pembatal Puasa Masa Kini” adalah buku terjemah dari kitab Muftiratush Shiyamil Mu’ashir yang ditulis oleh DR. Ahmad Bin Muhammad Al-Khalil.

Buku ini membedah sejumlah pembatal puasa pada masa kini. Penulis sudah berusaha mengangkat tema ini dalam bingkai nash Al-Quran dan as-Sunnah.

Berupaya memposisikan masalah-masalah tersebut pada tempatnya dan sebisa mungkin mengembalikannya kepada kaidah-kaidah syar’i, kemudian mentakhrijnya sesuai pernyataan pada ahli fikih.

Seiring dengan perkembangan zaman, banyak hal baru yang menyertai hidup kita. Tentunya sebagiannya berkaitan erat dengan pelaksanaan ibadah kita, salah satunya puasa.

Pada masa kita sekarang ini muncul berbagai pembatal puasa terkait dengan dunia kedokteran, yang seyogianya diteliti dan dikaji agar tercakup oleh pendapat yang ditunjukkan oleh nash dan kaidah syar’i.

Puasa yang benar merupakan puasa yang sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam. Terdapat kewajiban yang harus dikerjakan, banyak sunnah yg harus dijaga, beragam larangan yang harus dihindari.

Sebab, Allah telah mensyariatkan puasa dengan batasan-batasan syar’i. Barangsiapa melanggarnya, berarti ia telah merusak atau membatalkan puasanya, dan seorang muslim harus mengetahui apa saja batasan-batasan puasa tersebut.

Selain dari buku diatas kamu juga harus tahu hal-hal yang bisa membatalkan puasa kamu.

Hal Yang Membatalkan Puasa,

1. Memasukan sesuatu ke lubang tubuh dengan sengaja

Dikutip dalam NU Online, puasa seseorang akan batal ketika ada suatu benda yang masuk ke dalam lubang tubuh, yang dimaksud lubang sendiri disini yaitu mulut, telinga dan hidung.

Puasa dapat batal apabila benda yang masuk yaitu makanan, minuman atau benda lain dan dengan cara yang disengaja. Namun apabila benda tersebut masuk secara tidak sengaja atau lupa, hal itu tidak membatalkan puasa.

2. Mengalami Haid atau Nifas

Haid merupakan kondisi dimana seorang wanita mengeluarkan darah akibat datang bulan. Sedangkan nifas adalah darah yang keluar sejak seorang ibu melahirkan. Wanita yang mengalami haid atau nifas wajib mengganti puasanya atau biasa disebut qadha.

Dikutip dalam buku “Pembatal Puasa Ramadhan dan Konsekuensinya” oleh Isnan Ansory, Lc, MA menyebutkan para ulama sepakat Jika seseorang wanita yang sedang berpuasa lalu tiba-tiba mendapat haid atau nifas, maka otomatis puasanya batal.

Meskipun kejadian itu menjelang terbenamnya matahari. Dalam sebuah hadits dari Abu Said ra: Rasulullah SAW bersabda: “Bukankah Bila wanita mendapat haid, dia tidak boleh salat dan berpuasa? Inilah maksud setengah agamanya.” (HR. Bukhari Muslim).

3. Hilang akal

Maksud dari hilang akal disini yaitu gila. ketika seseorang hilang akalnya, maka puasanya dinyatakan batal.

Sama halnya Jika kondisi ini terjadi saat orang tersebut tengah menjalankan puasa, kemudian di pertengahan ibadah ia mendadak hilang akal. Puasa yang ia jalani hukumnya tetap batal.

4. berhubungan badan

Berhubungan badan atau biasa disebut hubungan seksual dengan sengaja saat bulan suci Ramadan akan membatalkan puasa. Bahkan, terdapat ketentuan khusus terkait masalah yang satu ini.

Orang yang melakukan hubungan badan akan dikenai denda atau kafarat atas perbuatannya. Hukuman tadi yakni berpuasa selama 2 bulan berturut turut.

Jika tidak bisa maka diwajibkan baginya memberi makanan pokok senilai 0,6 kilogram beras kepada 60 fakir miskin.

5. Muntah Dengan Sengaja

Muntah secara sengaja dapat membatalkan puasa. namun, Jika seseorang muntah tanpa sengaja dan terjadi secara tiba tiba hukumnya tetap sah.

Ketentuan ini berlaku selama muntahannya tidak tertelan kembali olehnya. apabila ia muntah secara tak sengaja lalu menelan kembali muntahannya dengan sengaja, puasanya dinyatakan batal.

6. keluarnya Air Mani

Keluarnya air mani usai bersentuhan kulit dengan lawan jenis dapat membatalkan puasa. Bahkan onani sekalipun namun, beda halnya jika air mani keluar karena mimpi basah. Dalam keadaan tersebut, puasa seseorang tetap dinyatakan sah dan harus disegerakan melakukan mandi wajib.

7. Murtad

Murtad berarti keluarnya seseorang dari islam. Seumpama ia mengingkari keesaan Allah SWT saat tengah menjalani ibadah puasa, maka puasanya langsung dinyatakan batal.

Disamping itu, seseorang yang mengingkari keesaan Allah SWT juga harus mengucapkan kalimat syahadat dan mengqadha puasanya.

8. Merokok

Merokok juga termasuk kegiatan yang dapat membatalkan puasa. Hal ini pun juga sebagaimana ia tak mampu menjaga hawa nafsunya dengan baik.

Merokok pada bulan Ramadan artinya karena mengandung partikel yg dapat mencapai perut. Tentunya, ini akan membatalkan puasa dengan sepenuhnya.

Ini mirip dengan dupa, yang pula tidak diperbolehkan ketika berpuasa, karena partikel yang bisa dihirup orang

Berikut ini ada buku yg cocok buat menambah wawasan kamu dalam menjalankan ibadah puasa.

9. Menelan Dahak

Jika menelan dahak juga termasuk hal-hal yang membatalkan puasa, lho. Ini berlaku apabila seseorang mengeluarkan dahak yang sudah dikeluarkan ke rongga mulut, lalu ditelan kembali dengan sengaja.

Menurut beberapa pendapat ulama, dahak berasal dari pangkal hidung, alias tidak keluar dari mulut.

Oleh sebab itu, hal ini mirip dengan muntah, dan masih memungkinkan seseorang untuk menghindarinya.

10. Pingsan

Pingsan bisa disebabkan dari masalah kesehatan ataupun karena kurangnya stamina tubuh. Bila ini terjadi, termasuk dalam hal-hal yang membatalkan puasa. Pingsan membuat penderitanya tak sadarkan diri atau hilang kesadaran.

Sama seperti gila, ini juga tidak memiliki kewajiban untuk melanjutnya puasanya.

Hal yang merusak Pahala Puasa

Hal Yang Membatalkan Puasa,

Dalam melaksanakan puasa, selain menghindari hal-hal yang membatalkan puasa, ada pula kegiatan yang merusak pahala puasa. Ada beberapa hal yang merusak pahala puasa, seperti berikut ini.

1. Rasa Marah

Marah mampu menjadi tanda bahwa seorang tidak bisa menahan hawa nafsunya. Bahkan, Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW sangat tidak menyukai orang yang sering marah.

Karena salah satu makna berpuasa ialah menahan hawa nafsu, maka marah bisa mengurangi pahala puasa.

2. Bohong

Ini bukan hanya akan merusak pahala puasa, akan tetapi merupakan hal yang harus dijauhi meski sedang tidak berpuasa.

Karena, dampak berbohong tidak hanya akan dirasakan oleh diri sendiri tapi juga untuk orang lain.

Maka, berbohong tidak boleh dilakukan, termasuk saat mengerjakan puasa.

3. Tidur Sepanjang Hari

Pernah mendengar bahwa kegiatan baik apa pun akan diberi pahala, termasuk tidur?

Meski benar, namun jangan dijadikan alasan agar bisa tidur sepanjang hari.

Meski tidak termasuk hal-hal yang membatalkan puasa, tetapi tidur sepanjang hari akan mengurangi pahala.

4. Melihat lawan Jenis dengan Hawa Nafsu

Menahan hawa nafsu bukan hanya menahan amarah, tapi jua menahan diri berasal pandangan mata menggunakan lawan jenis.

Melihat lawan jenis dengan hawa nafsu merupakan salah satu hal yang mengurangi pahala puasa.

Akan lebih baik untuk mengalihkan perhatian, dengan membaca Alquran, misalnya.

5. Bergosip atau Bergunjing

Bergunjing atau bergosip merupakan salah satu hal yang mengurangi pahala puasa. Ini juga perbuatan yang sangat dilarang oleh Allah SWT.

Sebab, bisa jadi hal yang digosipkan tidak terjadi dalam kehidupan nyata. akibat yang ada malah akan mendatangkan fitnah hingga bisa merugikan orang lain.

Materi Pembinaan Karakter – Buku Pengembangan Diri

Buku Pengembangan Diri – Materi Pembinaan Karakter

Sebelum mengenal lebih dekat tentang materi pembinaan karakter, berikut ada beberapa penjelasan serta tips tentang pembinaan karakter yang bisa kamu simak.

Agama memiliki peran yang sangat dominan dalam pembentukan kepribadian manusia karena agama menjadi sumber pijakan utama dalam dimensi kehidupan manusia.

Dalam membentuk kepribadian manusia, melalui penanaman nilai spiritual, nilai akidah, praktek ibadah, sehingga melahirkan pribadi yang taat dan tekun.

Kepribadian Muslim merupakan sinergi antara pola-pola pikir, sikap serta prilaku seorang muslim yang dilandasi oleh akidah dan nilai-nilai Islam.

Pembentukan kepribadian muslim adalah suatu usaha untuk membentuk kepribadian seseorang agar sesuai dengan aqidah dan nilai-nilai Islam.

Materi pembinaan karakter adalah sebuah usaha pembinaan pada proses pengembangan posisi (fitrah) dari sisi eksternal melalui pengaruh lingkungan yang baik.

Penerapan pendidikan karakter dilakukan dengan 3 metode, yaitu: Pemahaman, Pembiasaan, dan Keteladanan.

Baca Juga : 11 Rekomendasi Novel Karya Tere Liye Terbaik!

Membentuk karakter diri adalah suatu proses atau usaha yang dilakukan setiap orang dalam membentuk sifat, watak, dan akhlak. yang di mana ini menunjukan tingkah laku diri kepada seseorang, karakter adalah fondasi kokoh dalam membangun hubungan.

Materi Pembinaan Karakter,

1. Belajar Menghargai Diri Sendiri

Sebelum membangun karakter dalam diri, belajar menghargai diri sendiri ini menjadi hal penting, karena kita akan mengetahui bagaimana kita menghormati atau memandang penting diri kita sendiri. Kita mengetahui potensi dan kualitas diri yang baik.

2. Mengenal dan Mengendalikan Diri Sendiri.

Mengenal dan mengendalikan ini artinya dua hal yang mempunyai koneksi yang sama, dalam mengenal diri sendiri kita akan mengetahui apa kekurangan dan kelebihan yang dapat diperbaiki.

Apabila kita sudah mengenal diri kita maka selanjutnya dengan mengendalikan diri kita, dari kekurangan dan kelebihan yang sudah di ketahui.

Kita bisa untuk mengendalikan hal tersebut dan dapat memperbaiki kekurangan serta mengembangkan suatu kelebihan dalam diri sendiri.

3. Kedisiplinan

Mempunyai jiwa kedisiplinan ini berpengaruh dalam membangun karakter, mungkin ini terlihat sangat biasa tetapi ini menjadi, salah satu bagian penting dalam membangun karakter diri.

4. Memperbaiki Masa lalu

Setiap manusia pasti mempunyai masa lalu yang baik atau buruk, kita bisa membangun karakter diri dari hal tersebut. Dengan melihat dan memperbaiki masa lalu ini akan meningkatkan karakter baru dan akhlak yang bagus.

5. Memperhitungkan Tindakan yang di Ambil

Semakin dewasa kita akan menghadapkan suatu posisi yang di mana kita harus mengambil suatu keputusan, tanpa di sadari ini bisa membangun jiwa untuk meningkatkan karakter dalam diri kita. Kita akan mengetahui mana yang baik dan jelek langkah yang akan di ambil dan hasil yang kita pilih.

6. Menggali Potensi Diri

Setiap manusia pasti memiliki potensi dan potensi yang di miliki akan berbeda satu dengan yang lain. asal situlah kita harus menggali potensi yang kita punya, dengan potensi yang kita miliki ini akan membangun karakter diri yang baik.

Seperti dalam buku yang sudah mencakup tentang penjelasan, materi dan hal yang perlu di terapkan dalam membentuk Materi pembinaan Karakter.

Buku Materi Pembinaan Karakter

Materi Pembinaan Karakter,

Penyusun : Faridi, Lc., Imam Nur Suharno, M.Pd.I., Alfiyatul Azizah, Lc., M.Ud
Penerbit : Era Adicitra Intermedia
ukuran buku : A5 (14.5 x 20.5)
Tebal buku : 224 hlm; hvs 70 gr
Cover : Soft Cover, laminasi glosy

Kualitas sumber daya manusia/sdm adalah salah satu faktor penentu dalam pembangunan dan kemajuan suatu bangsa. Sebab manusia merupakan sasaran sekaligus pelaku utama pembangunan.

Oleh karena itu, diperlukan kerja keras untuk membentuk manusia, dengan beragam latar belakangnya, agar memiliki karakter serta kepribadian yang unggul.

Kita meyakini bahwa pembentukan karakter serta kepribadian unggul seperti ini hanya bisa dibentuk lewat pembinaan intensif yang terukur dan berkelanjutan.

Kelalaian atau pengabaian akan program pembinaan ini hanya akan menyebabkan kekuatan inti gerakan dakwah yaitu para kader terbaiknya mengalami kemandegan dan ketergelinciran dalam berbagai tikungan kehidupan.

Oleh karena itu, dan seiring dengan perkembangan di lapangan, maka sistem dan kurikulum pembinaan pun menuntut perkembangan, baik dari sisi metode, sarana maupun pelaksana.

Bahkan semakin luasnya jaringan suatu gerakan dakwah, sistem pembinaan pun dituntut semakin lengkap dan terpadu, sehingga setiap kader mudah memahami dan mengaplikasikannya.

Serta masyarakat muslim dan berbagai organisasi dakwah Islam pun dapat memanfaatkannya, dalam rangka meningkatkan kecepatan proses pembinaan umat.

Untuk semua alasan tersebut, buku ini hadir di hadapan pembaca, sebagai materi pendamping dalam proses pembinaan karakter dan kepribadian muslim yang diidam-idamkan.

Masih ada banyak faktor yang bisa mempengaruhi kepribadian seseorang, namun kepribadian Muslim yang baik adalah sentiasa bertaqorrub (menjalin hubungan) dengan Allah SWT, ikhlas dalam setiap amal, mengingat hari akhir dan bersiap diri menghadapinya.

Dia juga melaksanakan ibadah wajib dan sunnah, dzikrullah di setiap waktu dan keadaan, menjauhi praktik yang membawa dalam kemusyrikan.

telah membeli
45 minutes ago