Bacaan Doa & Dzikir Malam Lailatul Qadar Sesuai Sunnah, Raih Kemuliaannya!

Dzikir malam dan doa di malam Lailatul Qadar – Malam lailatul qadar adalah malam yang dianggap paling banyak syafaat di bulan Ramadhan. Umat muslim dianjurkan untuk melakukan ibadah itikaf atau berdiam diri di masjid dan rumah.

Selama menunaikannya, dianjurkan untuk membaca doa dan dzikir saat itikaf untuk meraih keberkahan, kemuliaan, dan keridaan Allah SWT. Di malam yang lebih baik dari 1000 bulan ini, umat muslim yang berdoa pasti akan dikabulkan sang Allah SWT dan diampuni dosa-dosanya.

Umat Muslim juga dianjurkan untuk memperbanyak dzikir saat itikaf seperti istighfar (mohon ampunan), tasbih (mengucapkan kalimat suci), tahmid (memuji Allah), takbir (mengagungkan Allah), dan dzikir lainnya.

Doa-doa dan dzikir ini mengandung makna yang dalam, mengingatkan umat Muslim tentang kebesaran Allah SWT dan memohon ampunan serta berkat-Nya. Berikut lebih mendalam tentang doa dan dzikir saat itikaf di malam Lailatul Qadar melansir dari berbagai sumber

Bacaan Dzikir Malam Lailatul Qadar

Dzikir Malam,

Ada beberapa dzikir yang dapat dibaca ketika malam Lailatul Qadar, tepatnya setelah melakukan salat Lailatul Qadar. Dikutip dari Buku Tuntunan Lengkap 99 Salat Sunah Superkomplit karya Ibnu Watiniyah,

Bacaan dzikir berikut dapat dibaca setelah salam.

1. أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيمَ الَّذِئ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ تَوْبَةَ عَبْدِ الظَّالِمِيْنَ لَا يَمْلِكُ لِنَفْسِهِ ضَرًّا وَّلَا نَفْعًا وَلَا مَوْتًا وَلَا حَيَاةً وَّلَا نُشُورًا

Arab Latin:

“Astaghfirullâhal ‘adzhîm, alladzî lâ ilâha illâ huwal hayyul qayyûm wa atûbû ilaihi taubata ‘abdidzh dzhâlimîna lâ yamliku linafsihi dharraw wala naf’aw walâ mautaw wa lâ hayyâtaw wa lâ nusyûrâ.” (3 kali)

artinya:

“Hamba memohon ampun pada Allah yang Maha Agung, hamba bersaksi bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) melainkan hanya Allah yang Mahahidup dan Mahamandiri dan hamba bertobat kepada-Nya, selaku tobat seorang hamba yang banyak berbuat dosa, yang tidak mempunyai daya upaya untuk berbuat mudarat dan manfaat untuk mati, hidup, maupun bangkit nanti.”

2.  أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيمَ مِنْ كُلِّ ذَنْبِ الْعَظِيْمِ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ فَاغْفِرْ لَنَا مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ وَارْحَمْنَا إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيمِ

Arab Latin:

“Astaghfirullâhal ‘adzhim, min kulli dzanbil ‘adzhîm lâ yaghfirudz dzunûba illâ anta faghfir lanâ maghfiratan min ‘indika warhamnâ innaka antal ghafûrurrahîm.” (3 kali)

artinya: “aku meminta ampun kepada Allah yang Maha Agung dari semua dosa yang besar, dan tidak ada yang dapat mengampuni dosa kecuali engkau; maka berilah ampunan kepada kami ampunan dari sisi-Mu dan berilah kasih kepada kami. sungguh Engkaulah sang Maha Pengampun dan Maha Penyayang.”

3. أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيمَ

Arab Latin:

“Astaghfirullâhal ‘adzhîm.” (70 kali)

artinya: “aku memohon kepada Allah yang Maha Agung.”

Baca juga : 10 Rekomendasi Al-Quran Terjemahan dan Tajwid Lengkap

4.  لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِ وَيُمِيْتُ، وَهُوَ حَقٌّ دَابِمُ لَا يَمُوْتُ بِيَدِهِ الْخَيْرُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرُ.

Arab Latin:

“Lâ ilâha illallah, wahdahu lâ syarîka lahu, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa hayyun da’imun lâ yamûtu biyadihil khair, wa huwa ‘alâ kulli syai’in qadir.” (11, 33, atau 200 kali)

artinya: “Tiada tuhan selain Allah yang Esa, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya semua kerajaan dan bagi-Nya segala pujian. dia yang menghidupkan dan mematikan. dia yang hidup abadi dan tidak akan pernah mati. di tangan-Nya segala kebajikan dan dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

5.  سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ، سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيْمِ، أَسْتَغْفِرُ اللهَ.

Arab Latin:

“Subhannallah wa bihamdihi, subhânallâhil ‘adzîm, astaghfirullâh.” (11, 33, 101, atau 200 kali)

artinya: “Maha suci Allah dengan segala puji bagi-Nya. Maha suci Allah yang Maha Agung. aku memohon ampun kepada Allah.”

6. سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكبَرُ

Arab Latin:

“Subhanallah wal hamdu lillâh wa lâ ilâha illallâhu wallâhu besar .” (3 kali)

artinya: “Mahasuci Allah dan segala puji bagi Allah, dan tiada tuhan selain Allah, Allah Maha besar.”

7. اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيْمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنَّا. يَا كَرِيْمُ.

Arab latin:

“Allahumma innaka ‘afuwwun karîm, tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annâ. Yâ karîm.” (33 kali)

artinya: “Ya Allah, sesungguhnya engkau Maha Pemaaf, mencintai orang yang suka memaafkan, maka maafkanlah kami.”

8. رَبِّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَتُبْ عَلَى

Arab Latin:

“Rabbighfir li wahrhamnî wa tub ‘alayya. (7, 17, 70, atau 100 kali)

artinya: “Ya Tuhanku, ampunilah aku, kasih sayangilah aku , dan terimalah tobatku.”

9.   اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ اَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِ مَا صَنَعْتُ أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوْءُ بِذَنْبِي فَاغْفِرْلِلْ فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ.

Arab Latin:

“Allahumma anta rabbî lâ ilâha illâ anta khalaqtanî wa anâ ‘abduka wa anâ ‘alâ ‘ahdika wa wa’dika mastatha’tu. A’ûdzu bika min syarri mâ shana’tu abû’u laka bini’matika ‘alayya wa abû’u bidzanbî faghfir li fa innahu lâ yaghfirudz dzunûba illâ anta.” (7, 11, atau 33 kali)

artinya:

“Ya Allah, Engkaulah tuhan kami, tiada tuhan melainkan engkau yang telah menciptakan aku, dan akulah hamba-Mu. dan aku pun dalam ketentuan serta janji- Mu yang sedapat mungkin aku lakukan. aku berlindung kepada-Mu dari segala kejahatan yang telah aku lakukan. Aku mengakui nikmat-Mu yang engkau limpahkan kepadaku, dan aku mengakui dosaku, karena itu berilah ampunan kepadaku, sebab tiada yang dapat memberi ampunan kecuali engkau sendiri.”

Di samping itu, Wahbah Az-Zuhaili dalam Fiqih Islam Wa Adillatuhu mengatakan, disun menghidupkan malam sepuluh terakhir bulan Ramadan dengan memperbanyak membaca istigfar dengan membaca sayyidul istigfar.

Berikut bacaan doa Sayyidul Istighfar sebagaimana diriwayatkan pada hadits Bukhari

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ

Arab Latin :

“Allahumma anta rabbii laa ilaaha illaa anta khalaqtanii wa anna ‘abduka wa anaa ‘alaa ‘ahdika wa wa’dika. Mastatha’tu a’uudzu bika min syarri maa shana’tu abuu u laka bini’ matika ‘alayya wa abuu-u bidzanbii faghfir lii fa innahu laa yagfirudz dzunuuba illa anta”

Artinya:

“Hai Tuhanku, engkau Tuhanku. Tiada tuhan yang disembah selain engkau. engkau yang menciptakanku. aku adalah hamba-Mu. aku berada dalam perintah iman sesuai perjanjian-Mu sebatas kemampuanku. aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang kuperbuat. kepada-Mu, aku mengakui segala nikmat-Mu padaku. aku mengakui dosaku. Maka itu ampunilah dosaku. sungguh tiada yang mengampuni dosa selain engkau.” (HR Bukhari)

Selain membaca dzikir di atas, muslim juga dapat mengamalkan doa malam Lailatul Qadar sesuai dengan anjuran Rasulullah SAW. Bacaan doa yang dimaksud adalah sebagai berikut.

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ العَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

Arab Latin:

“Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annii”

artinya: “Yaa Allah, sesungguhnya engkau adalah Dzat yang Maha Pemaaf dan Pemurah maka maafkanlah diriku.”

Doa saat itikaf di malam Lailatul Qadar adalah amalan yang sangat dianjurkan untuk meraih keberkahannya. Di momen yang lebih baik daripada 1000 bulan ini, umat muslim yang berdoa pasti akan dikabulkan oleh Allah SWT.

Seperti yang diriwayatkan dalam hadis Ibnu Majah, “dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah menjelaskan berkaitan dengan orang yang beritikaf:

“ia berdiam diri dari dosa-dosa dan dialirkan baginya kebaikan seperti orang yang melakukan semua kebaikan.”

Dzikir Malam,

Orang yang melakukan Itikaf dianjurkan untuk mengucapkan status itikaf apakah fardu karena dinazarkan atau sunnah. Ini syaratnya:

-Beragama Islam
-Berakal sehat
-Bebas dari hadas besar

Itikaf merupakan ibadah yang mengharuskan seseorang untuk berdiam diri di masjid atau rumah, semata-mata untuk beribadah kepada Allah SWT. Rasulullah SAW menunaikannya di 10 malam terakhir bulan Ramadhan.

“Dari ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa beri’tikaf di sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari)

Ketika beritikaf, umat muslim juga dianjurkan untuk memperbanyak bacaan doa, seperti salah satunya doa itikaf. Ini doa itikaf yang diiriwayatkan oleh Imam Bukhari:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ رِضَاكَ وَالْجَنَّةَ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ سَخَطِكَ وَالنَّارِ

Allahumma inni AS’aluka ridhaaka wal jannah, wa a’udzu bika min sakhatika wan naar

artinya: “Ya Allah, aku memohon ridha-Mu dan surga-Mu, dan aku berlindung kepada-Mu dari kemurkaan-Mu dan api neraka.”

Itikaf adalah ibadah yang bukan hanya sekadar berdiam diri di masjid atau rumah, tetapi juga mencakup berbagai macam aktivitas ibadah, seperti membaca Al-Quran, berdzikir, berdoa, dan melakukan shalat sunnah.

Demikianlah doa dan dzikir yang bisa kamu lakukan saat beriktikaf di masjid maupun di rumah. semoga bermanfaat!

Kapan Malam Lailatul Qadar? Berikut Pengertian Makna Serta Keutamaan dari Lailatul Qadar

Malam Lailatul Qadar adalah malam yang sangat Istimewa dan mulia bagi Al-Quran. Hal itu disebabkan karena pada malam ini lah Al-Quran pertama kali diturunkan oleh Allah SWT dari Lauh Al-Mahfudz ke Baitul Izzah atau langit dunia.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam Qs. Al Qadr ayat 1

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْر

Innā anzalnāhu fī lailatil-qadr

artinya: “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Alquran) pada malam qadar.”

Umat Islam menantikan Lailatul Qadar karena ayat-ayat pertama Al Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW lewat malaikat Jibril di malam itu.

Lailatul Qadar kemudian disebut sebagai malam yang penuh kemuliaan, indah, dan lebih baik dari seribu bulan. Umat Islam akan mendapatkan pahala ibadah selama seribu bulan apabila mengerjakan ibadah di malam tersebut.

Berikut ada penjelasan tentang malam dan Lailatul Qadar

Malam Lailatul Qadar,

Makna Malam

Menurut buku berjudul jaminan mendapat Lailatul Qadar karya Ahmad Sarwat, malam secara ketentuan syariat adalah rentang waktu yang ditandai mulai dari terbenamnya matahari di ufuk barat hingga terbitnya fajar di ufuk timur.

Malam dimulai dari terbenamnya matahari sebagaimana disebut dalam Alquran, “kemudian sempurnakanlah puasa itu (datang) malam.” [QS. Al Baqarah: 187].

Baca Juga : 10 Rekomendasi Al-Quran Terjemahan dan Tajwid Lengkap

Makna Qadar

Malam Lailatul Qadar,

Istilah qadar punya banyak sekali makna dan muncul berkali-kali dalam Alquran juga dengan makna yang berbeda-beda, bergantung konteks atau siyaq-nya.

Salah satunya adalah Kemuliaan – Penggunaan kata al-qadaru yang merujuk pada makna kemuliaan dapat dijumpai pada surat Az Zumar ayat 67, “Mereka itu tidak memuliakan Allah dengan kemuliaan yang semestinya.”

Malam lailatul qadar bisa diartikan mulia karena bertepatan dengan sebagai malam diturunkannya Alquran. Selain itu, Ibnu Qudamah di dalam kitab Al-Mughni menyebutkan bahwa malam qadar disebut sebagai malam penetapan karena malam itu Allah SWT menetapkan segala sesuatu untuk tahun tersebut.

Kapan Lailatul Qadar?

Ketua Bidang Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cholil Nafis menyampaikan bahwa Lailatul Qadar adalah malam yang Istimewa. Cholil menjelaskan, Lailatul mempunyai arti malam, sementara Qadar memiliki arti mulia.

Pada malam itu Allah SWT memuliakan hamba-Nya yang mendapatkan Lailatul Qadar dengan pahala yang lebih baik daripada seribu bulan atau 84 tahun.

Ia menuturkan, Lailatul Qadar akan terjadi di tanggal-tanggal ganjil, seperti 21, 23, 25, 27, dan 29. “menurut pendapat ulama di tanggal-tanggal ganjil di bulan Ramadhan. Tentu di malam hari,” ujarnya.

Berdasarkan awal Ramadhan 1444 H yang jatuh pada 23 Maret 2023, maka malam Lailatul Qadar jatuh pada:

Malam 21 Ramadan: 11-12 April 2023
Malam 23 Ramadan: 13-14 April 2023
Malam 25 Ramadan: 15-16 April 2023
Malam 27 Ramadan: 17-18 April 2023
Malam 29 Ramadan: 19-20 April 2023

Tanda-Tanda Malam Lailatul Qadar

Malam Lailatul Qadar,

1. Malam Lailatul Qadar adalah malam yang tenang, damai, dan tidak panas udaranya.

Rasulullah SAW bersabda:

إنها ليلة سمحة طلقة لا حارة ولا باردة تجري على الناس رحمة فيها

“Sesungguhnya malam itu adalah malam yang lembut, cerah, tidak panas dan tidak dingin. pada malam itu turun rahmat kepada manusia.” (HR. Ahmad)

2. Malam Lailatul Qadar adalah malam yang penuh cahaya, baik di langit maupun di bumi.

Rasulullah SAW bersabda:

إنها ليلة طلقاء بيضاء كأنها صبح يومها لا تشبهها ليلة

artinya : “Sesungguhnya malam itu adalah malam yang cerah putih seperti pagi harinya. tidak ada malam yang menyerupainya.” (HR. Ahmad)

3. Malam Lailatul Qadar ialah malam di mana diturunkan malaikat dan Jibril Alaihi Salam ke bumi dengan izin Allah SWT dari segala urusan.

Hal ini menunjukkan bahwa malam tersebut adalah malam yang Istimewa dan penuh berkah. Allah SWT berfirman:

تَنَزَّلُ الْمَلائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ

artinya : “pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Jibril dengan izin Rabb mereka untuk mengatur segala urusan.” (QS. Al-Qadr: 4)

4. Malam Lailatul Qadar adalah malam yang banyak terkabulnya doa.

Rasulullah SAW bersabda:

من قام ليلة القدر إيمانا واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه ومن صام رمضان إيمانا واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه

artinya : “Barangsiapa yang shalat di malam Lailatul Qadar dengan penuh iman dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. dan barangsiapa yang berpuasa Ramadhan dengan penuh iman dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yg telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

5. Malam Lailatul Qadar adalah malam yang di pagi harinya, seperti matahari yang terbit tanpa sinar yang menyilaukan, atau langit yang cerah tanpa awan.

Rasulullah SAW bersabda:

إن ليلة القدر ليلة سمحة طلقة لا حارة ولا باردة يطلع صبيحتها الشمس دائرة حمراء ليس لها شعاع

artinya : “Sesungguhnya Lailatul Qadar adalah malam yang lembut, cerah, tidak panas dan tidak dingin. di pagi harinya matahari terbit bulat merah tanpa sinar.” (HR. Muslim)

Baca Juga : Rekomendasi Buku Kultum Lengkap Saat Ramadhan

Keistimewaan Malam Lailatul Qadar

Malam Lailatul Qadar,

Ada beberapa keistimewaan yang didapat ketika Lailatul Qadar tiba. Berikut sejumlah keistimewaan tersebut.

1. Dosa-dosa diampuni

salah satu keistimewaan yang menghampiri saat Lailatul Qadar adalah diampuninya dosa-dosa apabila umat Islam mengharapkan pahala dari Allah dan melakukan ibadah.

2. Dicatatkannya takdir tahunan Lailatul Qadar

Malam Lailatul Qadar dipahami sebagai malam penetapan Allah bagi perjalanan hidup manusia. Beberapa ulama punya penafsiran bahwa malam tersebut berkaitan dengan kehidupan makhluk, seperti rezeki, untung baik, hidup, mati, untung buruk, dan lainnya.

3. Doa-doa dikabulkan

Keistimewaan lain dari Lailatul Qadar adalah doa-doa yang tidak diterima pada waktu lain akan diterima ketika malam ini. oleh sebab itu, Muslim yang mengharap Lailatul Qadar wajib memperbanyak shalat, istighfar, membaca Al Quran, dan mengharap rahmat Allah.

Selain Keistimewaan yang bisa di dapat, malam lailatul qadar juga memiliki beberapa keutamaan yaitu diantaranya

Keutamaan Malam Lailatul Qadar :

Malam Lailatul Qadar,

1. Malam yang Lebih Baik dari 1.000 Bulan

Malam Lailatul Qadar sebanding pahalanya dengan melakukan ibadah selama 1.000 bulan. Hal ini telah disebutkan di dalam kitab Sahihain melalui Abu Hurairah.

Bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda:

«مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ»

Barang siapa yang melakukan qiyam (salat sunat) di malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharapkan pahala dan rida Allah, maka diampunilah baginya semua dosanya yang terdahulu.

2. Malam Diturunkannya Alquran

llah SWT berfirman, mengagungkan kedudukan Lailatul Qadar yang dikhususkan oleh Allah sebagai malam diturunkan-Nya Al-Qur’an di dalamnya.

{وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ}

“dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan.” (Al-Qadar: dua-3).

3. Malaikat Jibril bersama Para Malaikat Turun ke Bumi

Pada malam yang penuh kemuliaan bersamaan turunnya Alquran, para malaikat dipimpin Malaikat Jibril alaihisalam turun ke bumi.

Allah SWT berfirman:

{تَنزلُ الْمَلائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ}

“pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.” (Al-Qadar: 4)

4. Malam Keselamatan Malam Nuzulul Quran

Disebut dengan malam yang penuh keselamatan. artinya “untuk mengatur segala urusan. (Al-Qadar: 4) Mujahid mengatakan bahwa selamatlah malam kemuliaan itu dari semua urusan.

Sa’id ibnu Mansur mengatakan, telah menceritakan kepada kami Isa ibnu Yunus, telah menceritakan kepada kami Al-A’masy, dari Mujahid sehubungan dengan makna

5. Ditakdirkannya semua Urusan Mulai Ajal hingga Rezeki

Di malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah. (Ad’ Dukhan: 4) Qatadah dan yang lainnya mengatakan bahwa makna yang dimaksud ialah semua urusan ditetapkan di dalamnya dan semua ajal serta rezeki ditakdirkan.

6. Salam Malaikat kepada ahli Masjid

Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar. (Al-Qadar: 5) Sa’id ibnu Mansur mengatakan bahwa telah menceritakan kepada kami Hisyam, dari Abu Ishaq, dari Asy-Sya’bi.

Sehubungan dengan makna firman-Nya: Untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar. (Al-Qadar: 4-5).

Makna yang dimaksud ialah salamnya para malaikat di malam Lailatul Qadar kepada orang-orang yang ada di dalam masjid hingga fajar terbit.

Demikian penjelasan mengenai keutamaan serta keistimewaan  malam Lailatul Qadar yang penuh kemuliaan dan keberkahan. Semoga sahabat muslim bisa selalu istiqomah dalam menjalankan ibadah serta kebaikan.

telah membeli
45 minutes ago