buku PROPHETIC PARENTING CARA NABI MENDIDIK ANAK
Penulis Dr. Muhammad Nur Abdul Hafizh Suwaid, Penerbit Pro-U Media
Penerbit: Pro-U Media Yogyakarta
Tahun : 2010
page : 610
Berat : 500 gram
Dimensi : 14 x 21 centimeter
Bahasa : Indonesia
Cover : Soft
ISBN/EAN : 9791273693
pada tulisan ini penulis ingin memberikan alternative pendidikan karakter diluar konsep pendidikan karakter formal yang diimplementasikan pada pembelajaran di sekolah-sekolah, yaitu berupa pendidikan karakter yang berparadigma pada konsep prophetic parenting.
kata ini pertama kali digunakan oleh Muhammad Nur Abdul Hazh Suwaid dalam bukunya yang berjudul “Prophetic Parenting: Cara Nabi Mendidik Anak”.
pada buku ini, diungkapkan bahwa pendidikan bagi anak bermula dari saat ke dua orangtua menikah. hubungan ke dua orangtua, kesalehan mereka, serta kesepakatan mereka dalam melakukan kebaikan, memiliki pengaruh yang cukup kuat dalam membentuk sisi.
Inilah buku parenting yang turut andil dalam memberikan sumbangsihnya pada para orang tua yg tengah mendidik putra-putrinya dan menjadi bekal bagi papa serta mama muda (pengantin baru) dalam menapaki biduk rumah tangganya. Kehadiran si kecil ialah penyejuk mata bagi ke 2 orang tua. namun, terkadang kehadirannya membuat orang tua ‘pusing’ dibuatnya. Maka bagaimana sebaiknya?
buku ini menerima banyak rekomendasi dari para ulama, di antaranya: Syaikh Abul Hasan Ali Al-Hasani An-Nadwi, Syaikh Dr. Muhammad Fauzi Faidullah, Syaikh Abdurrahman Hasan Habnakah, Syaikh Ahmad Qallasy, Syaikh Dr. Mahmud Ath-Thahhan. buku ini diterjemahkan dari buku yang berjudul Manhaj Tarbiyah Nabawiyah lith Thifl. yg mana artinya ialah metode pembelajaran dalam membentuk kepribadian anak bertahap sampai mencapai tingkatan lengkap dan sempurna.
Prophetic parenting sendiri merupakan konsep pendidikan karakter yang memperlihatkan solusi pendidikan karakter yg diawali dari pendidikan keluarga, bukannya dilakukan di sekolah-sekolah. Hal ini dikarenakan pendidikan yg didapatkan pada awal seorang anak lahir di dunia ini merupakan pendidikan yang diterapkan oleh keluarganya.
Parenting Bermula dari Mana?
Pendidikan bagi anak bermula dari saat ke 2 orang tua menikah. lalu hubungan kedua orang tua, kesalehan mereka dan konvensi mereka pada melakukan kebajikan, mempunyai pengaruh yg relatif kuat dalam menghasilkan sisi psikis dan kecenderungan bagi sang anak.
Penulis pula mengetengahkan tentang pentingnya pertumbuhan anak di gendongan ibunya, keluarga dan lingkungannya dan hubungan kekerabatan dengan ke 2 orang tua dan karib kerabatnya.
juga tentang pentingnya menjaga nilai-nilai Islami pada masa pertumbuhannya serta membiasakannya untuk selalu berpikir. Penulis juga menekankan tentang pentingnya memakai berbagai media dan alat peraga yang sesuai dengan usia anak. Itu semua beliau simpulkan dari metode pendidikan Islam, hadits-hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan pernyataan para pakar pendidikan Islam.
Stop Mendoakan Keburukan bagi Anak!, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah mendoakan keburukan atas diri kalian, janganlah mendoakan keburukan atas anak-anak kalian, janganlah mendoakan keburukan atas pembantu-pembantu kalian, janganlah mendoakan keburukan atas keburukan atas harta kalian, saat bertepatan dengan waktu Allah menurunkan anugerah kepada kalian, sehingga doa kalian dikabulkan.”
Imam Ghazali menjelaskan bahwa terdapat seorang datang kepada Abdullah bin Mubarak untuk mengadukan kedurhakaan anaknya. Abdullah bin Mubarak bertanya kepadanya? “Apakah kamu sudah mendoakan keburukan atasnya?” beliau menjawab, “benar.” Abdullah berkata, “bila begitu engkau sudah merusaknya.”
Daripada menjadi penyebab rusaknya anak dengan mendoakan keburukan padanya, lebih baik kita mendoakan kebaikan padanya sebagaimana yg dilakukan Rasulullah yg mendoakan kebaikan bagi anak-anak, sehingga Allah memberkati masa depan mereka dengan amal saleh, harta benda, serta anak yg banyak.
Prophetic parenting ( cara nabi mendidik anak ) membimbing setiap orang tua yg mendidik anak mulai dari mereka belum dianggap orang tua. Maksudnya adalah prophetic parenting membimbing setiap pemuda serta pemudi untuk mempersiapkan diri mereka sebaik mungkin sebelum mereka menikah dan mempunyai anak. Menyiapkan segala ilmu yang lurus sebelum menjadi orang tua sangatlah penting karena dengan ilmu yang lurus setiap orang tua akan sukses pada memimpin atau mengarahkan keluarganya menuju kebaikan. Persiapan ilmu tadi berlaku baik buat seorang pemuda yang akan menjadi suami juga pemudi yang akan menjadi seorang istri.
di antara metode pembelajaran yang sesuai sebagai berikut: Metode keteladanan, Metode pembiasaan, dan Metode pujian dan hukuman. sementara itu, strategi pendidikan karakter menurut Islam berdasarkan pada pandangan manusia menurut Islam atau gambaran manusia dari al-Qur’an, yaitu:
a. manusia merupakan makhluk ciptaan-Nya, yg diberikan amanah menjadi kalifah tulloh pada muka bumi.
b. manusia dikaruniai kecerdasan serta pengetahuan, yang wajib dipergunakan untuk berbakti pada-Nya.
c. manusia dilahirkan sama, tanpa membedakan sesuai ras ataupun kelahirannya.
d. di dalam mengembangkan kemampuan manusia, Islam tidak memisahkan antara pendidikan budaya dan pendidikan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).
e. Tujuan pendidikan menurut Islam ialah membuat insan yg beriman serta sekaligus berpengetahuan. yg satu menopang yg lain, dan hubungan keduanya terintegrasi.
f. mempelajari pengetahuan dan teknologi bukan sekedar buat menguasainya, tetapi wajib dirujukkan pada Cita-Cita spiritualnya, yaitu untuk mewujudkan sebanyak mungkin bagi kemaslahatan umat manusia.
Pendidikan karakter ini dapat membentuk remaja menjadi berprestasi. di dalam pendidikan berprestasi mereka diajarkan nilai religius yang menguraikan kebaikan agar remaja tumbuh menjadi manusia yang peka terhadap lingkungan sosial.
di samping itu, mereka diajarkan juga nilai toleransi dan nilai cinta damai atau nilai-nilai humanisme yang membentuk remaja mempunyai sifat pengasih, berbudi pekerti, dan cinta damai. pada pendidikan karakter itu mereka diajarkan pula nilai suka bekerja keras, kreatif, mandiri, serta mempunyai rasa ingin tahu yg tinggi yang dapat mengakibatkan remaja menjadi orang yg berprestasi.
Pendidikan anak yg paling berpengaruh dibandingkan dengan yg lain adalah keluarga menjadi pusatnya, karena seorang anak masuk Islam sejak awal kehidupannya, dan dalam keluargalah ditanamkan benih-benih pendidikan.juga saat yang dihabiskan seseorang anak di rumah lebih banyak dibandingkan tempat lain, dan ke 2 orang tua ialah gur yg paling berpengaruh terhadap anak.
buat itu, pendidikan karakter yang diimplementasikan oleh pemerintah tidak akan efektif bila hanya mengendalkan pendidikan formal saja, karena keterbatasan waktu dan terlalu rigidnya metode yg diterapkan. Maka asal itu, prophetic parenting adalah solusi yg tepat untuk mencetak generasi bangsa yang berkarakter sebagaimana yg diimpian-impianoleh bangsa ini