Prophetic Parenting : Cara Nabi Mendidik Anak
Review Prophetic Parenting : Cara Nabi Mendidik Anak – berdasarkan kajiannya terhadap Sirah Nabawiyah serta Alaihi Salam-sunnah, penulis berkata bahwa pendidikan bagi anak bermula dari saat ke 2 orangtua menikah.
kemudian korelasi kedua orangtua, kesalehan mereka dan kesepakatan mereka pada melakukan kebajikan, memiliki efek yang cukup kuat pada membentuk sisi psikis serta kecenderungan bagi sang anak.
dalam buku Prophetic Parenting ini penulis mengetengahkan pentingnya pertumbuhan anak di gendongan ibunya, keluarganya serta lingkungannya dan hubungan kekerabatan dengan ke 2 orangtua serta karib-kerabatnya. juga tentang pentingnya menjaga nilai-nilai islami dalam masa pertumbuhannya dan membiasakannya buat selalu berpikir.
Penulis juga menekankan tentang pentingnya memakai berbagai media dan alat peraga yg sesuai dengan usia anak. Itu semua beliau simpulkan dari metode pendidikan Islam, hadis-hadis Nabi Shallallâhu ’alayhi wa Sallam dan pernyataan para ahli pendidikan Islam.
“Setiap keluarga Muslim membutuhkan buku Prophetic Parenting ini untuk diletakkan pada perpustakaan pribadi dan ditelaah, lalu seluruh petunjuk kenabian yg ada di dalamnya diaplikasikan dalam bentuk amal nyata.”
Doktor Mahmud ath-Thahhan
(ketua Jurusan Tafsir serta Hadits, Fakultas Syariah Universitas Kuwait)
pada buku Prophetic Parenting ini, diungkapkan bahwa pendidikan bagi anak bermula dari saat ke 2 orangtua menikah. hubungan kedua orangtua, kesalehan mereka, serta kesepakatan mereka pada melakukan kebaikan, mempunyai pengaruh yg cukup kuat pada membuat sisi psikis dan kecenderungan bagi si anak.
Penulis buku Prophetic Parenting ini mengetengahkan pentingnya pertumbuhan anak pada gendongan ibunya, keluarganya, dan pentingnya menjaga nilai-nilai islami dalam masa pertumbuhan anak dan membiasakan anak buat selalu berpikir. buku metode mendidik anak ini juga menekankan perihal pentingnya menggunakan berbagai media dan indera peraga yg sesuai dengan usia anak.
Nasihat Cinta buat Calon Orangtua
pada bab pertama, buku Prophetic Parenting ini membahas mengenai awal dibentuknya sebuah keluarga, yaitu pernikahan, dan juga tujuan dari pernikahan yg islami. ada satu sub bab yg menyebutkan nasihat-nasihat bagi para calon orangtua. di sub bab tersebut, terdapat 8 karakter pendidik sukses yg disebutkan, yaitu :
tenang serta tidak terburu-buru
Lembut dan tak kasar
Hati yang penyayang
memilih yang termudah selama bukan termasuk dosa
Toleransi
Menjauhkan diri dari marah
Seimbang dan proporsional
Memberi petuah sebagai selingan
Metode Mendidik Anak sampai Usia 2 Tahun
Bab ke 2 buku Prophetic Parenting ini membahas tentang metode mendidik anak hingga usia dua tahun. pada waktu proses kelahiran, orangtua diharapkan dapat berdoa serta berzikir demi keselamatan sang anak. pada bab ini juga disebutkan perlunya pendidikan bagi bayi pada hari pertama kelahirannya. Pendidikan bisa diberikan dengan membayar zakat fitrah, pemberian harta waris, pemberitahuan dan ucapan selamat atas kelahiran si bayi, azan di telinga kanan serta iqamat pada telinga kiri, doa dan syukur pada Allah, dan menyuapi bayi dengan kurma.
lalu, pendidikan awal si bayi dilanjutkan di hari ketujuh kelahirannya, dimana orangtua dibutuhkan bisa melakukan beberapa hal seperti: memberikan nama bayi, mencukur rambut bayi, aqiqah, serta khitan/sunat. Mendidik bayi juga bisa dilakukan dengan menyusui serta menyapih. bunda wajib menyusui bayinya yg membutuhkan sentuhan pada dadanya, supaya si bayi menemukan kebahagiaan, ketentraman, dan gizi yang cukup dari air susu ibunya yg pula disertai dengan kasih sayang.
Metode Mendidik Anak ala Nabi
Bab selanjutnya membahas wacana metode nabi pada mendidik anak. Pertama, menampilkan suri tauladan yang baik. Orangtua wajib memperhatikan tingkah lakunya, karena mayoritas yg ditiru oleh anak berasal berasal kedua orangtuanya. bila mereka melihat ke 2 orangtua berperilaku amanah, mereka akan tumbuh dalam kejujuran, demikian seterusnya. ke 2, mencari waktu yang tepat buat memberi peringatan.
Hal ini dikarenakan sewaktu-waktu anak bisa menerima nasihat, tetapi terkadang pula di waktu yang lain anak justru menolak keras. apabila orangtua mampu mengarahkan si anak buat menerimanya, pengarahan yg diberikan akan memperoleh keberhasilan dalam upaya pendidikan. Ketiga, bersikap adil serta menyamakan pemberian buat anak. Hal ini bertujuan supaya si anak tidak menduga orangtuanya lebih condong pada saudaranya, sehingga diharapkan si anak tidak berubah menjadi liar dan penuh kedengkian.
Keempat, menunaikan hak anak, sehingga dapat menumbuhkan perasaan positif pada diri anak dan mengajarkan bahwa kehidupan tidak hanya menerima, tetapi pula memberi. Selain itu, anak juga dapat dilatih untuk tunduk pada kebenaran, dan tidak menjadi orang yg tertutup serta dingin. Kelima, membelikan mainan buat anak. Maksudnya disini adalah secara seimbang serta tidak berlebihan.
Disebutkan bahwa Rasulullah pernah mengakui bahwa mainan memiliki arti penting bagi anak-anak serta adanya kecintaan mereka di benda-benda kecil yg berbentuk dan memiliki rupa. Orangtua seharusnya bisa membeli mainan buat anak mereka sesuai dengan usia dan kemampuan si anak. Tujuannya agar pikiran dan indera anak bisa terangsang serta tumbuh berkembang sedikit demi sedikit. Keenam, membantu anak untuk berbakti dan mengerjakan ketaatan.
Tujuannya buat mendorong si anak supaya selalu menurut dan mengerjakan perintah, dan mendorong anak supaya berinisiatif menjadi orang terpuji. dengan begitu, anak dapat terdorong untuk meraih kesuksesan. serta terakhir, tidak suka marah serta mencela. Metode tersebut digunakan untuk menumbuhkan perhatian mendalam dan rasa malu di diri si anak. Bila orangtua sering mencela anak, ditakutkan si anak justru akan memandang remeh segala celaan serta perbuatan tercela sebagai akibatnya mereka tidak lagi merasa sungkan buat melakukan perbuatan tercela.
Mempengaruhi akal Anak
Selanjutnya, pembahasan diteruskan pada cara-cara mensugesti akal anak agar si anak tumbuh menjadi pribadi yang cerdas serta tetap memegang nilai-nilai kebaikan. terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan sang orangtua, mirip:
-Menceritakan Kisah-Kisah
Kisah-kisah memainkan peranan penting dalam menarik perhatian anak serta membangun pola pikirnya. Bahkan kisah menempati peringkat pertama menjadi landasan asasi metode pemikiran yg memberikan dampak positif di akal anak. Kisah-kisah kenabian sangat dianjurkan buat diberikan kepada anak, karena menanamkan agama akan sejarah dan rasa keislaman di diri anak. salah satu kisah yg sangat dianjurkan untuk dibagikan pada anak merupakan kisah Nabi Ibrahim, Nabi Ismail, dan Siti Hajar.
-Berdialog langsung ke Inti persoalan
dialog dengan anak sebaiknya dilakukan secara langsung menggunakan kalimat yang jelas. Kalimat ambigu sama sekali tidak bermanfaat dalam berdialog dengan anak-anak. Hal ini sesuai menggunakan tabiat pemikiran anak yang menuntut kalimat-kalimat singkat serta jelas.
-Berbicara sesuai Kadar akal Anak
Anak-anak memiliki keterbatasan, yaitu logika dan pikirannya yang masil dalam masa pertumbuhan. Pengetahuan kedua orangtua dan guru ihwal strata pertumbuhan logika anak akan memudahkan mereka dala menyampaikan solusi bagi berbagai persoalan yg dihadapi anak. Orangtua akan mengetahui kapan wajib berbicara menggunakan anak, kalimat apa yg wajib digunakan, serta pola pikir apa yg akan diungkapkan.
-Tanya-Jawab
Metode tanya-jawab dapat merangsang pertumbuhan logika anak dan meluaskan wawasannya, dan menambah semangat anak buat menyingkap banyak sekali inti perseteruan dan esensi berasal banyak sekali insiden sehari-hari. dengan tanya-jawab, anak dapat berkata apa yg terlintas pada benaknya, serta bertanya perihal berbagai hal yang belum beliau ketahui. Selain itu, pikiran anak pula dapat sebagai lebih terbuka sehingga mampu ikut dan dalam diskusi orang dewasa.
-Melatih Anak dengan Beraktivitas
kegiatan akan melatih indera anak sehingga menghasilkan pengetahuan. saat si anak mulai tumbuh dan menyibukkan diri dengan suatu pekerjaan, hal tersebut dapat merangsang kesadaran akalnya sehingga dia dapat mengamati bagaimana cara melatih inderanya serta meniru pekerjaan tersebut. dengan cara itulah si anak bisa melakukan pekerjaan dengan baik dan mempelajarinya setahap demi setahap. pada akhirnya, pekerjaan tersebut bisa membuka wawasan anak dan memperdalam pengetahuannya.
-Mengarahkan Anak buat Meneladani Rasulullah
Keterikatan seoran ganak kepada Rasulullah membuatnya menjadi manusia yg sempurna. karena pikirannya sebagai terbuka buat mempelajari jalan hidup pemimpin para rasul, pemimpin semua umat insan, serta kekasih Allah. Selain itu, logika anak pula akan dipenuhi oleh keimanan. Orangtua cukup menceritakan di hadapan anak-anak mengenai sejarah beliau, akhlak beliau, serta banyak sekali pertempuran yg pernah beliau hadapi, dalam rangka memupuk rasa cinta pada Nabi sehingga mereka berusaha untuk meneladani serta mencontoh perilaku beliau.
Mensugesti Jiwa Anak
ada beberapa cara yang bisa dilakukan, yaitu:
A. berteman dengan Anak
Pertemanan memainkan peranan penting pada menyampaikan efek pada jiwa anak. seseorang adalah cerminan asal temannya, sebab mereka saling belajar satu sama lain. berteman dengan anak dilakukan sebab termasuk hak anak untuk bergaul dengan orang dewasa untuk belajar dari mereka, supaya dirinya tertata, akalnya terlatih, dan kebiasaannya menjadi baik
B. Menanamkan Kegembiraan di Anak
Anak-anak sangat menyukai kegembiraan. Kegembiraan memberikan dampak positif pada jiwa anak, berupa kebebasan serta kehidupan bagi jiwa, jua menjadikannya siap buat mendapatkan perintah, anjuran, dan pengarahan. Rasulullah sendiri mempunyai beberapa cara buat memberi kebahagiaan di anak, diantaranya adalah: menyambut kedatangan mereka, mencium serta bercanda, mengusap kepala, menggendong serta menimang, memberikan makanan, serta makan bersama mereka.
C. Mengadakan Perlombaan serta menyampaikan hadiah bagi Pemenang
Perlombaan dan kompetisi secara awam dapat menggerakkan semangat manusia, apalagi bagi anak-anak yg mempunyai perasaan dan kemampuan terpendam yg tidak diketahui dan hanya dapat diketahui ketika dirinya dihadapkan menggunakan orang lain yang harus dikalahkan secara kompetitif.
Perlombaan serta kompetisi ialah suatu metodi buat menyampaikan kegiatan, mengarahkan talenta serta kecenderungan anak. Selain itu, manfaat lain metode ini artinya menumbuhkan jiwa bermasyarakat dan menjauhkan anak asal kesendirian. Anak akan berlatih buat tahu bahwa dalam kehidupan terdapat kalanya menang dan pada saat lain kalah. Metode ini perlu diterapkan pada ketika yg sempurna dan memberikan hadiah bagi pemenang.
D. Memotivasi serta Mendukung Potensi Anak
Orangtua sebaikanya menyampaikan motivasi pada anak-anak mereka, dan diantara dukungan yg baik adalah mendukung anak buat melakukan perbuatan baik, misalkan membaca serta mengumpulkan buku. Anak yg mendapat motivasi dan dukungan atas apa yang dilakukannya, cenderung akan berusaha meningkatkan kemampuan mereka pada hal tersebut.
E. Memberikan pujian serta Sanjungan
kebanggaan serta sanjungan dapat menggerakkan perasaan anak, sebagai akibatnya beliau dapat memperbaiki perilaku serta perbuatannya. Hati si anak akan merasa suka mendengar kebanggaan dan akan terus melakukan perbuatan yg terpuji.
F. Bermain bersama Anak
Bermain bersama anak dapat membantunya buat berkata segala pikiran dan perasaan yang beliau pendam. Orangtua yang sering bermain beserta anak akan lebih dekat secara psikologis menggunakan anak mereka, sebagai akibatnya si anak pun merasa nyaman buat bersikap terbuka dan membuatkan segala permasalahan yg beliau hadapi. dengan begitu, orangtua pun akan lebih mudah buat memberi donasi dan mengarahkan si anak sebagai pribadi yang lebih baik.
G. Menumbuhkan Rasa Percaya Diri Anak
terdapat 4 metode yg bisa digunakan, yaitu: menguatkan hasrat anak (membiasakannya menyimpan rahasia dan berpuasa), membentuk agama sosial, membentuk agama ilmiah, dan membangun kepercayaan financial.
H. Panggilan yg Baik
Ini dilakukan buat menarik perhatian anak dan membuatnya siap buat mendapatkan pembicaraan. Memanggil anak mungil menggunakan beragam panggilan menjadikannya merasa diklaim krusial pada tengah orang-orang dewasa. Shingga si anak akan lebih simpel dari serta mengerjakan segala perintah dengan kegembiraan.
I. Mengabulkan hasrat serta Mengarahkan bakat Anak
Semakin muda usia anak, semakin harus dikabulkan keinginannya. Hal tadi ditimbulkan sebab anak merasa bahwa apa yang beliau minta, itulah yang dia butuhkan. jika tidak dikabulkan, beliau akan kesal serta murka serta melakukan hal-hal yang tidak baik atau tidak layak.
J. Melakukan Pengulangan Perintah
Pengulangan perintah perlu dilakukan supaya berpengaruh di jiwa anak, sehingga si anak menuruti serta melaksanakan perintah. agar anak menjadi terbiasa, orangtua harus mengulang perintah lebih dari satu kali karena si anak absolut akan melakukan kesalahan. ketika si anak melihat dan mendengar sesuatu lebih dari satu kali, dia akan belajar serta sebagai terbiasa dengan hal tersebut.
K. Sedikit demi sedikit dalam Menanamkan Pendidikan
pada subbab ini lebih ditekankan pada pendidikan shalat. termin pertama, yaitu tahap menyaksikan, dimulai dari pertama kali si anak dapat berjalan serta berbicara, hingga usia tujuh tahun. termin ke 2, yaitu tahap perintah, asal usia tujuh tahun hingga usia sepuluh tahun. tahap ketiga, yaitu tahap hukuman, berasal usia sepuluh tahun hingga seterusnya, dimana orangtua dibolehkan buat memukul si anak Jika tidak mengerjakan shalat.
L. Memberikan Janji serta Ancaman
Ancaman yg dimaksudkan disini bukan ancaman yg menakutkan serta menghasilkan jiwa anak merasa ngeri. Melainkan hanya sekadar mengingatkan kepada anak akan imbalan bagi suatu amalan serta hukuman bila melakukan suatu kesalahan. Rasulullah menggunakannya dalam banyak kesempatan, salah satunya dalam masalah berbakti kepada ke 2 orangtua. dia menganjurkan buat berbakti kepada ke 2 orangtua serta menyampaikan ancaman atas perbuatan durhaka. Hal itu dilakukan beliau supaya si anak dari, terpengaruh, serta jiwa serta perilakunya sebagai baik.
Metode Menghukum Anak yang Mendidik
pada buku Prophetic Parenting ini ditekankan bahwa hukuman bukanlah pembalasan dendam pada si anak, melainkan salah satu metode pendidikan. Selain itu, hukuman tidak dapat diberikan secara semena-mena. Orangtua perlu menjadi efektif pada mengoreksi kesalahan anak, sehingga hukuman yg diberikan tepat sasaran dan membimbing si anak buat menjadi lebih baik lagi. ada tiga inti kesalahan yg mungkin dilakukan anak. Pertama, kesalahan dalam pemahaman.
ke 2, kesalahan dalam aplikasi. Ketiga, kesalahan yg sengaja didesain sang si anak itu sendiri. hukuman tidak pantas diberikan di inti kesalahan yang pertama dan kedua. Bimbinganlah yg lebih pantas buat diberikan. sementara buat inti kesalahan yg ketiga memang dianjurkan hadiah hukuman supaya si anak merasa jera dan bisa belajar bahwa apa yg beliau lakukan merupakan salah.
hukuman yg diberikan jua harus bertahap. Pertama, orangtua memperlihatkan cambuk di anak. ke 2, orangtua boleh menjewer indera pendengaran anak. dan ketiga, ketika anak sudah melakukan kesalahan yg relatif besar , orangtua boleh memukulnya. namun, pada memukul anak sudah diatur ketentuannya dalam Islam. Orangtua tidak boleh asal-asalan memukul. Pukulan wajib diberikan menggunakan cara tertentu, di tempat tertentu, dan tanpa disertai sang amarah
Membentuk Akidah Anak
Masa kanak-kanak memiliki kelebihan berupa aktif, polos, dan fitrah. Masa ini juga memiliki ketika yang cukup panjang. sehingga orangtua bisa menanamkan seperangkat nilai ke dalam jiwa anak dan bisa menuntun anak kea rah mana pun yg pendidik kehendaki, dan mengenali kemampuan serta potensi anak pada masa depan. Pembentukan masa kanak-kanak yang disertai perhatian yang relatif dan pengarahan yg memadai, maka kepribadian si anak akan menjadi semakin kuat serta kokoh ketika menghadapi kesulitan hayati pada masa depan.
Akidah Islam sendiri memiliki ciri khas, yaitu seluruhnya bersifat gaib. sebagai akibatnya beberapa orangtua akan kebingungan buat memberikan kepada si anak. pada buku Cara nabi mendidik anak ini, disebutkan lima dasar asasi pada menanamkan akidah pada anak, yaitu: mentalqin anak buat mengucapkan kalimat tauhid; menanamkan cinta pada Allah swt.; menanamkan cinta kepada nabi, famili dia, dan para sahabat beliau; mengajarkan Al-Quran kepada anak; dan pendidikan buat tetap teguh dan rela berkorban demi akidah.
Membentuk Jiwa Sosial-Kemasyarakatan Anak
yg dimaksud jiwa sosial-kemasyarakatan pada sini ialah interaksi anak menggunakan warga di sekitarnya, baik orang dewasa maupun anak-anak lain, agar si anak dapat bersikap aktif yang positif, jauh berasal memalukan serta sungkan yg tercela. Hal tadi bisa dipicu menggunakan beberapa hal, yaitu: mengajak anak pada majelis orang dewasa; mengutus anak buat melaksanakan keperluan; membiasakan anak mengucapkan salam; menjenguk anak yang sakit; mencarikan teman yg baik; membiasakan anak berdagang; mengajak anak menghadiri seremoni yg disyariatkan; serta mengajak anak menginap di kerabatnya yg shaleh.
Membentuk Akhlak Islami Anak
di bab ini, ditekankan mengenai pentingnya menanamkan adab dan akhlak pada anak. Anak wajib benar-benar diajarkan dan dibimbing ke arah kebaikan dan kebenaran. Adab-adab yg harus diajarkan pada anak merupakan adab kepada ke 2 orangtua, adab pada para ulama, adab penghormatan, adab persaudaraan, adab bertetangga, adab meminta izin, adab makan, adab berpenampilan, dan adab mendengarkan bacaan Al-Quran. Orangtua jua perlu menanamkan kejujuran, menjaga rahasia, perilaku jujur, dan menjauhi sifat iri-dengki pada anak.
Membentuk Perasaan Anak
pada bab ini, dibahas mengenai bagaimana seharusnya orangtua bisa menghasilkan emosi sang anak supaya stabil dan seimbang. hadiah ciuman, kelembutan, serta afeksi dapat menggerakkan perasaan serta emosi anak. Selain itu, hal tersebut pula bisa ikatan perasaan yg bertenaga antara orangtua menggunakan anak.
Selain 3 hal tersebut, beberapa hal lain yg dapat mensugesti pertumbuhan emosi anak adalah: bermain dan bercanda dengan anak, menyampaikan anugerah untuk anak, mengusap ketua anak, menerima anak menggunakan baik, mencari isu keadaan anak (sehingga anak pun merasa diperhatikan), menjaga anak perempuan dan anak yatim (karena mereka jauh lebih membutuhkan pembentukan emosi dan perasaan berupa afeksi, penjagaan, serta bimbingan), serta seimbang pada mencintai anak.
Membentuk Jasmani Anak
Disebutkan bahwa olahraga sangat penting dilakukan sebab berdampak langsung pada tubuh, yg Bila keadaannya rapuh akan merapuhkan jiwa pula. ada empat dasar yg disebutkan buat menciptakan jasmani yang kuat bagi anak. Pertama, menyampaikan hak olahraga bagi anak. Rasulullah sendiri menjelaskan 3 jenis olahraga secara khusus, sebab fungsinya yg tidak perlu diragukan lagi, yaitu berenang, memanah, dan berkuda.
Orangtua juga bisa menggelar perlombaan olahraga untuk anak agar tidak hanya jasmani anak yg terlatih, tetapi juga melatih jiwa si anak. Cara berikutnya artinya melatih anak buat bermain bersama orang dewasa. menggunakan begitu, dibutuhkan anak tidak merasa bosan serta justru merasa suka serta cinta menggunakan kegiatan tadi sehingga hal tersebut bisa menjadi asupan bagi jasmani serta rohani sekaligus. Terakhir merupakan, memberikan kesempatan pada anak buat bermain bersama teman-temannya.
Memelihara Kesehatan Anak
dalam memelihara kesehatan anak, orangtua bisa melakukan hal-hal berikut ini:
- Membiasakan olahraga pada anak
- Membiasakan anak bersiwak
- Menjaga kebersihan kuku
- Mengikuti sunnah Nabi dalam makan serta minum
- Melatih anak tidur dengan posisi miring ke kanan
- Mengajari anak pengobatan alami
- Menjauhkan anak berasal penderita penyakit menular
- Segera mengobati anak yang sakit
- Menjenguk anak yang sakit