Buku ini berjudul, ”Suamimu Bukan Muhamad, Istrimu Bukan Khadijah.”
Suamimu Bukan Muhamad, Istrimu Bukan Khadijah – Sebuah catatan yg mengingatkan seluruh laki-laki serta perempuan yg telah berjodoh bahwa suamimu tidak pernah sesempurna Muhammad dan istrimu tidak pernah semulia Khadijah.
Suamimu bukan muhamad & hanyalah laki-laki bersahaja akhir zaman yang punya banyak kekurangan tetapi mempunyai Cita – Cita mulia menciptakan keturunan shaleh. dia hanya laki-laki sederhana yang butuh pendamping seperti dirimu.
Istrimu juga hanya perempuan sederhana akhir zaman yg punya banyak kekurangan namun mempunyai Cita Cita mulia menjadi istri shalehah. ia perempuan ber- sahaja yang butuh kepada arahan serta bimbinganmu.
Buku ini mengangkat sebagian riwayat shahih tentang keluarga Nabi, teman, para khalifah, tabi`in, ulama shaleh, ahli hikmah dan pemilik kearifan lalu mengeluarkan hikmah dan pelajaran terbaiknya agar direnungi, dicontoh dan dijadikan pandangan baru sang suami istri yang ditakdirkan hidup di akhir zaman.
Kisah-kisah mereka menjadi cermin untuk mengoreksi diri dan menjadi pesan dan nasihat terbaik buat seluruh famili yang mendamba bahagia dan barakah. tidak pelak, buku ini layak Anda miliki.
Terdapat 3 bagian di buku ini ; Pesan perbaikan buat suami, pesan perbaikan buat istri, dan pesan perbaikan untuk suami dan istri. seluruh bagian ini terdiri berasal berbagai kisah shahih yg penuh nasihat, agar dapat kita pahami serta kita jadikan pedoman dan motivasi dalam menjalani kehidupan rumah tangga.
Syekh Ali Al-Huyerini menuturkan “Bila istri salehah, rumah tangga pun sebagai baik walaupun suami seperti Fir’aun. Bila istri rusak, rumah tangga pun sebagai rusak walaupun suami artinya seorang nabi. sebab itu hantarkanlah wanita sebagai istri salehah.“
Kutipan pada atas mengingatkan pada kita bahwa tidak ada yang sempurna pada dunia ini. tak ada pasangan suami istri yg tepat selain dari pasangan baginda Rasulullah saw. dan ibunda Khadijah ra. Baik laki-laki maupun wanita yang telah berjodoh serta menikah, tak akan bisa sempurna seperti Muhammad saw. serta semulia Khadijah ra. Suamimu hanyalah laki-laki sederhana nan bersahaja akhir zaman yg punya banyak kekurangan namun memiliki Cita-Cita mulia membentuk peradaban berasal famili tercinta dengan menghasilkan keturunan yg saleh. beliau butuh pendamping hidup seperti dirimu yg juga sederhana.
Istrimu pun hanya wanita biasa akhir zaman yg mempunyai banyak kekurangan, tetapi mempunyai Cita – cita mulia mengokohkan peradaban berasal keluarga kecilnya dengan berusaha menjadi istri sekaligus seseorang ibu salehah untukmu serta anak-anakmu. dia artinya sosok istri sederhana yg sangat butuh arahan serta bimbinganmu wahai para suami. sebab menikah itu buah dari cinta.
Maka, cinta itu bukanlah upaya menemukan orang tepat, namun memahami dengan sempurna yang tidak sempurna. buku ini mengingatkan bahwa pasangan suami istri begitu jauh dari kesempurnaan, maka dari itu perlu menanamkan sifat saling melengkapi segala kekurangan serta menyatukan segala perbedaan di antara suami istri.
Buku ini dilengkapi dengan riwayat benar perihal keluarga nabi, para sahabat, para khalifah, tabi’in, ulama saleh, ahli hikmah, dan pemilik kearifan kemudian mengeluarkan hikmah dan pelajaran terbaiknya supaya direnungi, diteladani dan patut menjadi ilham bagi suami istri yg ditakdirkan hidup di akhir zaman seperti saat ini.
Kisah-kisah kehidupan rumah tangga yg disajikan pada buku ini menjadi cermin buat mengoreksi diri, bermuhasabah serta menjadi pesan dan petuah terbaik buat seluruh keluarga yang mendamba kehidupan rumah tangga yg senang serta barokah. buku ini sangat layak dimiliki oleh siapa saja yg ingin membentuk sebuah rumah tangga.
Buku ini memberi pesan buat suami bahwa kewajiban akidah serta tauhid pertama suami artinya memastikan tak terdapat penyimpangan akidah pada istri, anak, pembantu serta semua yang menjadi tanggungannya. sebab, hal pertama yang wajib lurus, baik, serta mapan pada keluarga sebelum segala sesuatunya adalah masalah akidah. artinya anak, istri, pembantu, dll hanya menyembah Allah swt. bukan yg lain. Nabi Muhammad saw.
Sebagai suami meluruskan pemahaman akidah pada keluarganya secara pribadi. Nabi saw. tidak membiarkan Ummu Salamah serta Ummu Habibah tahu salah apa yg dilihat. Demikian juga, dia tidak ingin masyarakat keliru melihat kematian putranya Ibrahim, anak yang akan terjadi pernikahan menggunakan Mariah al-Qibthiyah dengan mengaitkannya menggunakan gerhana matahari.
Di akhir zaman mirip ini, tidak sedikit suami yg mempunyai banyak harta, status sosial yang tinggi, terkenal, dll. Sayangnya, Bila anak atau istri menyimpang asal akidah dan akhlak, beliau membiarkan tanpa menegur atau mengoreksi kesalahan dan kekeliruan mereka.
Padahal, Nabi saw bersabda pada hadis riwayat Al-Bukhari, “serta suami merupakan pemimpin pada keluarganya, ia bertanggung jawab kepada yg dipimpinnya.”
Maka, baik suami juga istri wajib pandai memosisikan diri sesuai dengan apa yg sudah digariskan Allah Swt. melalui ketetapan kewajiban masing-masing pada menjalani kehidupan rumah tangga. Suami membimbing istri, sedangkan istri menaati suami selama tidak melakukan penyimpangan terhadap akidah dan syariat.
Buku Suamimu Bukan Muhamad Istrimu Bukan Khadijah juga memberi pesan di istri bahwa sangat baik bagi istri buat menanamkan pelajaran akidah serta tauhid yg kokoh tentang rezeki di dalam keluarga. Istri yang meyakini Allah satu-satunya pemberi serta pengatur rezeki adalah famili paling damai serta senang .
Istri yg banyak mengucap syukur akan mengundang nikmat Allah Swt. yang jauh lebih banyak serta barakah. Selain itu, Istri yg semangat beribadah, silaturahmi, pengajian, mengurus anak, dll. jangan sampai lupa buat memenuhi hak-hak suami. sebab memenuhi kebutuhan serta hak suami pula termasuk ibadah, bahkan ibadah terbaik bagi istri.
Buku ini memberi pesan buat suami serta istri bahwa banyak yg menduga rumah tangga yg senang itu Jika tim keluarganya tak pernah cekcok. Padahal, bukanlah aib Jika tempat tinggal tangga itu ada pertarungan, pertengkaran, atau perselisihan di dalamnya. yang menjadi persoalan Bila permasalahan itu selalu berulang menggunakan satu tema, membuat pelakunya tidak pernah dewasa serta tidak pernah merogoh hikmahnya buat berbenah diri.
Buku Suamimu Bukan Muhamad Istrimu Bukan Khadijah sangat baik menjadi kado pernikahan bagi pengantin baru, namun baik pula dimiliki oleh mereka yang telah usang menikah. karena pada dalam buku ini dipaparkan tentang saling tahu sifat dasar pasangan, menjaga diri dari tuduhan serta menutup ruang fitnah famili, laki-laki butuh perempuan serta wanita butuh lelaki, jangan saling melupakan kebaikan, saling memaafkan, hingga memberi nasihat baik di anak yg akan menjalani tempat tinggal tangga.
Buku Suamimu Bukan Muhamad Istrimu Bukan Khadijah sangat lengkap dengan kisah kehidupan keluarga nabi serta istri-istrinya juga dilengkapi dalil Al-Qur’an dan riwayat hadis yg semakin menguatkan keyakinan dalam membina dan mengurus tempat tinggal tangga.
Tidak ketinggalan ada pesan buat suami, pesan buat istri, dan pesan untuk sumi istri di setiap bagian buku ini. Bahasa yg digunakan di pada buku ini simpel dan sederhana sehingga sangat simpel dipahami sang siapa saja. Para pembaca tak akan kesulitan mencerna istilah demi istilah, kalimat demi kalimat sebab pemaparannya yang lugas serta sistematis. Anda harus memilikinya!